PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam proses
kehidupan. Majunya suatu bangsa dipengaruhi oleh mutu pendidikan dari bangsa
itu sendiri karena pendidikan yang tinggi dapat mencetak sumber daya manusia
yang berkualitas. Pendidikan yang dimaksud disini bukan bersifat nonformal
melainkan bersifat formal, meliputi proses belajar mengajar yang melibatkan
guru dan siswa. Peningkatan kualitas pendidikan dicerminkan oleh prestasi
belajar siswa. Sedangkan keberhasilan atau prestasi belajar siswa dipengaruhi
oleh kualitas pendidikan yang bagus. Karena kualitas pendidikan yang bagus akan
membawa siswa untuk meningkatkan prestasi belajar yang lebih baik.
Pada saat proses belajar-mengajar
berlangsung di kelas, akan terjadi hubungan timbal balik antara guru dan siswa
yang beraneka ragam, dan itu akan mengakibatkan terbatasnya waktu guru untuk
mengontrol bagaimana pengaruh tingkah lakunya terhadap motivasi belajar siswa.
Selama pelajaran berlangsung guru sulit menentukan tingkah laku mana yang
berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa, misalnya gaya mengajar
mana yang memberi kesan positif pada diri siswa selama ini, strategi mana yang
dapat membantu kejelasan konsep selama ini, metode dan model pembelajaran
mana yang tepat untuk dipakai dalam menyajikan suatu pembelajaran
sehingga dapat membantu mengaktifkan siswa dalam belajar. Hal tersebut
memperkuat anggapan bahwa guru dituntut untuk lebih kreatif dalam proses
belajar mengajar, sehingga tercipta
suasana belajar yang menyenangkan pada diri siswa yang pada akhirnya
meningkatkan motivasi belajar siswa.
Salah satu alternatif untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang
dipaparkan di atas adalah model pembelajaran yang tepat bagi siswa serta dapat
memecahkan masalah yang dihadapi. Adapun model pembelajaran yang bisa
diterapkan oleh guru selama proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Penemuan Terbimbing (Discovery Learning). Pada makalah ini
akan dikupas lebih dalam mengenai model pembelajaran Penemuan Terbimbing (Discovery
Learning) yang meliputi pengertian, langkah-langkah, kelebihan dan
kekurangan, serta tujuannnya.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan
sebelumnya, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Apa
yang
dimaksud dengan
Pengertian Model Penemuan
Terbimbing?
2.
Bagaimana
langkah-langkah Model Penemuan Terbimbing?
3.
Apa
kelebihan dan kekurangan menggunakan Model Penemuan Terbimbing?
4.
Apa tujuan
menggunakan Model Penemuan Terbimbing ?
C.
Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah di atas, tujuan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian ModelPenemuan
Terbimbing.
2. Untuk mengetahui langkah-langkah Model
Penemuan Terbimbing.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan menggunakan Model Penemuan Terbimbing.
4. Untuk mengetahuitujuan menggunakan Model
Penemuan Terbimbing.
D. Manfaat
Penulisan
Manfaat
yang ingin diperoleh dari penulisan makalah
secara teoritis adalah sebagai berikut :
1.
Untuk
menambah khazanah keilmuan.
2.
Untuk
menambah referensi.
Sedangkan manfaat yang
ingin diperoleh dari penulisan makalah secara
praktis adalah sebagai berikut :
a.
Bagi
penulis
Sebagai generasi penerus yang dapat
menginovasi langkah pembelajaran sehingga pembelajaran lebih efektif dan tidak
membosankan.
b.
Bagi
guru
Sebagai
seorang guru mengajar dapat menerapkan Penemuan Terbimbing di pembelajaran
yang ada di kelas.
c.
Bagi
siswa
Agar siswalebih mudah dalam memahami materi
pelajaran matematika dengan menggunakan Penemuan Terbimbing.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Model Penemuan Terbimbing
Model
penemuan terbimbing atau discovery learning adalah model mengajar yang mengatur
pengajaran sedemikian rupa sehingga siswa memperoleh pengetahuan yang
sebelumnya belum diketahuinya tidak melalui pemberitahuan,namun ditemukan
sendiri. Dalam pembelajaran discovery (penemuan), kegiatan atau pembelajaran
yang dirancang sedemikian rupa, sehingga siswa dapat menemukan konsep-konsep
dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri. Dalam menemukan konsep,
siswa melakukan pengamatan, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, menarik
kesimpulan dan sebagainya untuk menemukan beberapa konsep atau prinsip.[1]
Peran
aktif siswa dalam belajar ini diterapkan melalui cara penemuan. Discovery
merupakan proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan suatu konsep atau
prinsip. Proses mental yang dimaksud adalah mengamati, mencerna, mengerti,
menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan
sebagainya.
Dengan
teknik tersebut, siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental
sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan intruksi. Dengan demikian,
pembelajaran discovery learning ialah suatu pembelajaran yang melibatkan siswa
dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan berdiskusi, membaca
sendiri dan mencoba sendiri agar siswa dapat belajar sendiri.
B. Langkah-langkah
Model Penemuan Terbimbing
Agar pelaksanaan model penemuan terbimbing ini
berjalan dengan efektif, beberapa langkah-langkah yang perlu ditempuh adalah[2]:
1.
Merumuskan masalah yang akan diberikan kepada siswa dengan data secukupnya,
perumusannya harus jelas, hindari pernyataan yang menimbulkan salah tafsir
sehingga arah yang ditempuh siswa tidak salah.
2.
Dari
data yang diberikan oleh guru, siswa menyusun, memproses, mengorganisir, dan
menganalisis data tersebut. Dalam hal ini, bimbingan guru dapat diberikan
sejauh yang diperlukan saja. Bimbingan ini sebaiknya mengarahkan siswa untuk
melangkah kearah yang hendak dituju, melalui pertanyaan-pertanyaan atau LKS.
3.
Siswa
menyusun prakiraan dari hasil analisis yang dilakukannya.
4.
Bila
dipandang perlu, perkiraan yang telah dibuat siswa tersebut diatas diperiksa
oleh guru. Hal ini penting dilakukan untuk meyakinkan kebenaran prakiraan
siswa, sehingga akan menuju kearah yang hendak dicapai.
5.
Apabila
telah diperoleh kepastian tentang kebenaran prakiraan tersebut, maka
verbalisasi prakiraan sebaiknya diserahkan kepada siswa untuk menyusunnya.
Disamping itu perlu diingat pula bahwa induksi tidak menjamin 100 % kebenaran
prakiraan.
6.
Sesudah
siswa menemukan apa yang dicari, hendaknya guru menyediakan soal latihan atau
soal tambahan untuk memeriksa hasil penemuan itu benar.
C. Kelebihan dan
kekurangan menggunakan Model Penemuan Terbimbing
1.
Kelebihan
Menggunakan Model Penemuan Terbimbing
a.
Siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran yang disajikan
b.
Menumbuhkan sekaligus menanamkan sikap inquiry (mencari-temukan).
c.
Mendukung kemampuan problem solving siswa.
d.
Memberikan wahana interaksi antar siswa, maupun siswa dengan guru,
dengan demikian siswa
juga terlatih untuk menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan
benar.
e.
Materi
yang dipelajari dapat mencapai tingkat kemampuan yang tinggi
dan
lebih lama membekas karena siswa dilibatkan dalam proses menemukannya.
2.
Kekurangan
Menggunakan Model Penemuan Terbimbing
a.
Untuk
materi tertentu waktu tersita lebih lama.
b.
Tidak
semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan cara ini. Dilapangan, beberapa
siswa masih terbiasa dan mudah mengerti dengan model ceramah.
c.
Tidak
semua topic cocok disampaikan dengan model omo. Umumnya topic-topik yang
berhubungan dengan prinsip dapat dikembangkan dengan model penemuan terbimbing.
D. Tujuan menggunakan Model
Penemuan Terbimbing
Menurut Bell (1978), beberapa tujuan spesifik dari
pembelajaran dengan penemuan yaitu sebagai berikut;
1.
Dalam
penemuan siswa memiliki kesempatan untuk terlibat secara aktif dalam
pembelajaran. Kenyataan menunjukkan
bahwa partisipasi banyak siswa dalam pembelajaran meningkat ketika penemuan
digunakan.
2.
Melalui
pembelajaran dengan penemuan, siswa belajar menemukan pola dalam situasi
konkret maupun abstrak, juga siswa banyak meramalkan informasi tambahan yang
diberikan.
3.
Siswa
juga belajar merumuskan strategi Tanya jawab yang tidak rancu dan menggunakan
Tanya jawab untuk memperoleh informasi yang bermanfaat dalam menemukan.
4.
Pembelajaran
dengan penemuan membantu siswa membentuk cara kerja sama yang efektif, saling
membagi informasi, serta mendengar dan menggunakan ide-ide orang lain.
5.
Terdapat
beberapa fakta yang menunjukkan bahwa keterampilan-keterampilan, konsep-konsep
dan prinsip-prinsip yang dipelajari melalui penemuan lebih bermakna.
6.
Keterampilan
yang dipelajari dalam situasi belajar penemuan dalam beberapa kasus, lebih
mudah ditransfer untuk aktivitas baru dan diaplikasikan dalam situasi belajar
yang baru.
BAB III
PEMBAHASAN
Contoh RPP Matematika Kelas V
dengan Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing (Discovery Learning) Materi
Bangun Ruang
A. Standar Kompetensi
8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan
hubungan antar bangun datar
B. Kompetensi Dasar
8.1 Menentukan
sifat-sifat bangun ruang sederhana
C. Indikator
8.1.1 Menyebutkan
macam-macam bangun ruang (balok, kubus, prisma, limas,
tabung, kerucut, dan bola).
8.1.2 Mengelompokkan benda-benda yang menyerupai bangun ruang
8.1.3 Menyebutkan
ciri-ciri bangun ruang (balok, kubus, prisma, limas, tabung,
kerucut,
dan bola) dari beberapa media kongkrit.
8.1.4
Mempresentasikan hasil dari diskusi tentang sifat-sifat bangun ruang.
D. Materi Pembelajaran
(Terlampir)
E. Metode Pembelajaran
Ø Ceramah (Penguatan).
Ø Tanya
jawab.
Ø Penugasan (Penemuan Terbimbing dengan mengerjakan Lembar Kerja
Siswa).
Ø Presentasi.
Ø Permainan
(Kuis).
F. Langkah-Langkah Pembelajaran
1 x 15 menit.
Waktu
|
Langkah-Langkah
Pembelajaran
|
2’
|
Kegiatan Pembuka
F Guru mengucapkan salam kepada siswa.
F Siswamenjawab salam dari
guru.
F Siswa dan guru membaca doa
bersama-sama.
F Guru
menanyakan kabar siswa.
F Guru
mengabsensi kehadiran siswa.
F Guru
melakukan apersepsi dengan menanyakan pelajaran yang sebelumnya “kemarin kita sudah belajar apa aja anak-anak? (Bangun datar), apa
saja yang termasuk bangun datar itu? (Bangun persegi, persegi panjang,
segitiga, jajar genjang, layang-layang, belah ketupat dan lingkaran)”.
F Guru dan siswa melakukan ice
breaking bersama-sama (menyanyikan lagu tentang bangun ruang).
F Siswa mendengarkan
penjelasan dari guru
tentang kegiatan yang akan dilakukan hari ini “Hari ini kita akan belajar tentang
sifat-sifat bangun ruang”.
|
11’
|
Kegiatan Inti
1.
Eksplorasi
F
Siswa mengamatibeberapa bangun yang ditunjukkan oleh guru (media benda
kongkrit).
F Siswa melakukan tanya
jawab dengan guru tentang apa yang
sudah diamati dari media benda kongkrit(menanyakan nama
benda-benda kongkrit tersebut dan mengkaitkan bangun ruang dengan benda-benda
yang ada di kelas).
F Siswa dibagi menjadi 4
kelompok.
F Tiap kelompok dibagikan Lembar Kerja
Siswa 1 tentang mengelompokkan benda sesuai dengan bangun ruang.
F Guru membimbing siswa dalam
mengerjakan Lembar Kerja Siswa 1 tentang mengelompokkan benda sesuai dengan
bangun ruang.
F Perwakilan dari tiap kelompok
maju ke depan mempresentasikan hasil diskusi
Lembar Kerja Siswa 1.
F Ketua kelompok diminta maju
kedepan untuk mengambil undian yang berisi nama bangun ruang yang akan
didiskusikan untuk pembelajaran hari ini.
F Ketua kelompok diminta
mengambil media kongkrit sesuai undian yang telah diambil.
F Guru membagikan Lembar Kerja
Siswa 2 kepada masing-masing kelompok
sesuai bangun ruang yang didapat saat undian tadi.
2.
Elaborasi
F
Guru meminta siswa untuk mengerjakan Lembar Kerja Siswa 1yang telah
didapat oleh masing-masing kelompok.
F
Guru membimbing siswa untuk mencari sifat-sifat bangun ruang dengan mengamati
media kongkrit yang telah didapat sesuai masing-masing kelompok.
F
Guru membagikan manilla disetiap kelompok untuk menggambar bangun ruang
sesuai nama bangun yang didapat dimasing-masing kelompok.
F
Guru membimbing siswa untuk menggambar bangun ruang sesuai nama bangun
yang didapat dimasing-masing kelompok.
F
Guru meminta siswa untuk menuliskan sifat-sifat bangun ruang pada manilla
yang didalamnyaterdapat kolom sesuai nama bangun yang didapat dimasing-masing
kelompok.
F
Guru membimbing siswa untuk menuliskan sifat-sifat bangun ruang pada
manilla yang ada pada kolom sesuai nama bangun yang didapat dimasing-masing
kelompok.
3.
Konfirmasi
F Perwakilan dari tiap kelompok
maju kedepan untuk mempresentasikan hasil jawabannya.
F Siswa diminta untuk menempel
manilla yang telah digambarnya sesuai bangun ruang yang telah didapatnya
dimasing-masing kelompok.
F Siswa diminta untuk menempel manilla
yang telah ditulis sifat-sifat bangun ruangnya pada kolom sesuai nama bangun
yang didapat dimasing-masing kelompok.
F Perwakilan dari kelompok
diminta untuk menjelaskan kepada teman sekelasnya tentang sifat-sifat bangun
runag yang didapat dari tiap kelompok dengan menunjukkan sifat bangun ruang
yang ada pada benda kongkrit.
F Guru bersama siswa membahas hasil
pekerjaan siswa.
F Guru memberikan kuis untuk
mengecek pemahaman siswa mengenai
bangun ruang (kuis tebak nama bangun ruang melalui sifat-sifat bangun
ruang yang telah dibacakan guru dengan menggunakan media tusuk sate dan
gambar love).
|
2’
|
Kegiatan Penutup
F Siswa dengan guru menyimpulkan materi pembelajaran
hari ini.
F Siswa diberi umpan balik
tentang materi yang telah dipelajari (penguatan).
F RTL (Rencana Tindak Lanjut) : Guru
memberikan penugasan kepada siswauntuk mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) untuk
mengerjakan Lembar Kerja Siswa 3.
F Siswa diminta mempelajari
kembali materi pelajaran selanjutnya di rumah.
F Siswa dan guru membaca doa
bersama-sama.
F Guru mengucap
salam kepada siswa.
F Siswa menjawab salam dari guru.
|
G. Media/Alat,
Bahan Dan Sumber Belajar
Media/Alat:
· Teks materi pelajaran.
· Benda-benda kongkrit (yang berupa penerapan dari
bangun-bangun ruang: kubus, balok, tabung, kerucut, bola) seperti kaleng susu,
bola dll.
· Jaring-jaring limas dan prisma (benda kongkrit).
· Manilla.
· Media permainan
kuis
tentang bangun ruang menggunakan kertas buffallo dan tusuk sate.
· Penggaris.
· Spidol.
Sumber
belajar:
·
Buku pendamping Guru Matematikakelas V.
· Buku pendamping SiswaMatematika kelas V.
· Lembar Kerja Siswa.
· Buku lain yang relevan.
H. Penilaian
No.
|
Indikator
|
Teknik penilaian
|
Bentuk
penilaian
|
Instrumen penialaian
|
1.
|
8.1.1 Menyebutkan macam-macam bangun ruang (balok, kubus, prisma,
limas, tabung, kerucut, dan bola)
|
Penugasan
|
Tes
|
(Lembar Kerja Siswa 2 / PR)
|
2.
|
8.1.2 Mengelompokkan benda-benda yang
menyerupai bangun ruang
|
Penugasan
|
Tes
|
(Lembar Kerja Siswa 1 / PS)
|
3.
|
8.1.3 Menyebutkan ciri-ciri bangun ruang (balok, kubus, prisma, limas,
tabung, kerucut, dan bola) dari beberapa media kongkrit.
|
Penugasan
|
Tes
|
(Lembar Kerja Siswa 2 / PR)
|
4.
|
8.1.4 Mempresentasikan hasil dari diskusi tentang sifat-sifat bangun
ruang.
|
Performance
|
Non Tes
|
Rating Scale
|
Mengetahui, Surabaya, 28
November 2016
Kepala
Sekolah MI Ar-Rahim
Guru Kelas
(Nama Kepala Sekolah) (Nama Guru Matematika)
NIP. NIP.
I.
Lampiran Format Penilaian
1.
Kategori
Penilaian : Penilaian
Pengetahuan
Indikator : 8.1.1
Menyebutkan macam-macam bangun ruang
(balok, kubus, prisma, limas, tabung, kerucut,
dan bola).
8.1.3
Menyebutkan ciri-ciri bangun ruang (balok,
kubus, prisma, limas, tabung, kerucut, dan bola) dari
beberapa media kongkrit.
Teknik : Penugasan
Bentuk : Tes Tulis
Instrumen : Lembar
Kerja Siswa 3
FORMAT PENILAIAN TES TULIS LEMBAR KERJA SISWA 3
Kerjakan
soal dibawah ini dengan benar
!
1.
Apa nama bangun dibawah ini?

2.
Aku memiliki satu alas yang berbentuk lingkaran. Aku memiliki satu rusuk. Aku
juga memiliki satu titik puncak. Bentukku seperti tumpeng. Siapakah aku?
3.


Berapakah jumlah
sisi pada bangun di atas?
4.
Pada gambar tabung di bawah ini memiliki ... sisi selimut dan ... sisi
lingkaran.

5.
Ady memiliki sebuah mainan yang berbentuk bangun ruang. Mainan itu memiliki
5 sisi dan 9 rusuk. Selain itu mainan tersebut memiliki sisi alas yang
berbentuk segitiga. Apa nama bentuk bangun pada mainan tersebut?
6.
Pada gambar limas dibawah ini memiliki alas yang berbentuk ... dan memiliki
1 ...

RUBRIK PENILAIAN TES TULISLEMBAR KERJA SISWA 3
Perhitungan skor akhir
menggunakan rumus :

Keterangan:
Skor tiap soal jika
jawaban benar bernilai 10.
Skor maximal 60.
No.
|
NamaSiswa
|
Lembar Kerja Siswa 3
|
Kualifikasi
|
1.
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
4.
|
|
|
|
5.
|
|
|
|
Taraf
Penguasaan
|
Angka
Kualitas
|
Nilai
Huruf
|
Kualifikasi
|
91-100%
|
4
|
A
|
Memuaskan
|
81-90%
|
3
|
B
|
Baik
|
71-80%
|
2
|
C
|
Cukup
|
61-70%
|
1
|
D
|
Kurang
|
< 60%
|
0
|
E
|
Gagal
|
Kunci Jawaban :
1.
Balok
2.
Kerucut
3.
6
4.
1, 2
5.
Prisma segitiga
6.
Persegi panjang , Titik Puncak
2. Kategori Penilaian : Penilaian Keterampilan
Indikator :8.1.3 Mempresentasikan hasil dari diskusi tentang
sifat-sifat bangun ruang.
Teknik : Performansi
Bentuk : Non Tes
Instrumen : Rating Scale
RUBRIK PENILAIAN PERFORMANSI
No
|
Aspek
|
Kurang
|
Cukup
|
Baik
|
Baik
Sekali
|
1.
|
Ketepatan jawaban
|
1 atau tidak satupun soal dijawab dengan tepat.
|
2 soal dijawab dengan tepat.
|
3 soal dijawab dengan tepat.
|
Semua soal dijawab dengan tepat.
|
2.
|
Ketepatan waktu penyelesaian soal
|
Terlambat lebih dari 5 menit
|
Terlambat kurang dari 5 menit
|
Siswa menyelesaikan tepat waktu
|
Siswa menyelesaikan lebih cepat dari waktu yang
disediakan
|
3.
|
Sikap saat
presentasi
|
Tidak percaya
diri (malu dan tidak mau berbicara)
|
Cukup berani tetapi tampak masih ragu
|
Berani dan kurang percaya diri
|
Berani dan sudah percaya diri
|
Petunjuk Penskoran :
Ø Skor 4 jika Baik Sekali
Ø
Skor 3 jika Baik
Ø Skor 2 jika Cukup
Ø Skor 1 jika Kurang
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

FORMAT PENILAIAN PERFORMANSI
No.
|
Nama Siswa
|
Aspek yang dinilai
|
||
Ketepatan
jawaban
|
Ketepatan
waktu penyelesaian soal
|
Sikap saat presentasi
|
||
1.
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
4.
|
|
|
|
|
5.
|
|
|
|
|
LEMBAR
PENILAIAN TOTAL :
No
|
Nama
Siswa
|
Pengetahuan
|
Keterampilan
|
Jumlah Skor
|
Nilai Akhir
|
1
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
Nilai Akhir = 

Tingkat Pencapaian
|
Kualifikasi
|
90 – 100
|
Sangat Baik
|
80 – 89
|
Baik
|
65 – 79
|
Cukup
|
55 – 64
|
Kurang
|
10 – 54
|
Sangat Kurang
|
J.
Lampiran
Lembar Kerja Siswa:
![]() |
![]() |
![]() |
Kegiatan Pembelajaran Kelompok
:
F Ketua kelompok maju kedepan mengambil undian yang berisi
nama bangun ruang yang akan didiskusikan bersama teman sekelompokmu.
F Ketua kelompok mengambil media kongkrit sesuai undian yang
telah diambil.
F Amati media kongkrit yang kamu dapatkan lalu kerjakan
soal dibawah ini:
![]() |
|
![]() |
F
Gambarlah bangun ruang sesuai
nama bangun yang didapat dimasing-masing kelompok pada kertas
manilla yang telah diberikan oleh gurumu !
F
Tulislah sifat-sifat bangun ruang pada manilla yang didalamnya terdapat
kolom sesuai nama bangun yang didapat dimasing-masing kelompok !
F
Perwakilan dari tiap kelompok maju kedepan untuk mempresentasikan hasil
jawabannya. Adapun persyaratannya yaitu:
·
Siswa menempel manilla yang telah digambarnya sesuai bangun ruang yang
telah didapatnya dimasing-masing kelompok.
·
Siswa menempel manilla yang telah ditulis sifat-sifat bangun ruangnya pada
kolom sesuai nama bangun yang didapat dimasing-masing kelompok.
·
Perwakilan dari kelompok diminta untuk menjelaskan kepada teman sekelasnya
tentang sifat-sifat bangun runag yang didapat dari tiap kelompok dengan
menunjukkan sifat bangun ruang yang ada pada benda kongkrit.
Kegiatan
Pembelajaran Kelompok
:
F Ketua kelompok maju kedepan mengambil undian yang berisi
nama bangun ruang yang akan didiskusikan bersama teman sekelompokmu.
F Ketua kelompok mengambil media kongkrit sesuai undian yang
telah diambil.
F Amati media kongkrit yang kamu dapatkan lalu kerjakan
soal dibawah ini:
![]() |
||
![]() |
F
Gambarlah bangun ruang sesuai
nama bangun yang didapat dimasing-masing kelompok pada kertas
manilla yang telah diberikan oleh gurumu !
F
Tulislah sifat-sifat bangun ruang pada manilla yang didalamnya terdapat
kolom sesuai nama bangun yang didapat dimasing-masing kelompok !
F
Perwakilan dari tiap kelompok maju kedepan untuk mempresentasikan hasil
jawabannya. Adapun persyaratannya yaitu:
·
Siswa menempel manilla yang telah digambarnya sesuai bangun ruang yang
telah didapatnya dimasing-masing kelompok.
·
Siswa menempel manilla yang telah ditulis sifat-sifat bangun ruangnya pada
kolom sesuai nama bangun yang didapat dimasing-masing kelompok.
·
Perwakilan dari kelompok diminta untuk menjelaskan kepada teman sekelasnya
tentang sifat-sifat bangun runag yang didapat dari tiap kelompok dengan
menunjukkan sifat bangun ruang yang ada pada benda kongkrit.
Kegiatan
Pembelajaran Kelompok
:
F Ketua kelompok maju kedepan mengambil undian yang berisi
nama bangun ruang yang akan didiskusikan bersama teman sekelompokmu.
F Ketua kelompok mengambil media kongkrit sesuai undian yang
telah diambil.
F Amati media kongkrit yang kamu dapatkan lalu kerjakan
soal dibawah ini:
![]() |

F
Gambarlah bangun ruang sesuai
nama bangun yang didapat dimasing-masing kelompok pada kertas
manilla yang telah diberikan oleh gurumu !
F
Tulislah sifat-sifat bangun ruang pada manilla yang didalamnya terdapat
kolom sesuai nama bangun yang didapat dimasing-masing kelompok !
F
Perwakilan dari tiap kelompok maju kedepan untuk mempresentasikan hasil
jawabannya. Adapun persyaratannya yaitu:
·
Siswa menempel manilla yang telah digambarnya sesuai bangun ruang yang
telah didapatnya dimasing-masing kelompok.
·
Siswa menempel manilla yang telah ditulis sifat-sifat bangun ruangnya pada
kolom sesuai nama bangun yang didapat dimasing-masing kelompok.
·
Perwakilan dari kelompok diminta untuk menjelaskan kepada teman sekelasnya
tentang sifat-sifat bangun runag yang didapat dari tiap kelompok dengan
menunjukkan sifat bangun ruang yang ada pada benda kongkrit.
Kegiatan
Pembelajaran Kelompok
:
F Ketua kelompok maju kedepan mengambil undian yang berisi
nama bangun ruang yang akan didiskusikan bersama teman sekelompokmu.
F Ketua kelompok mengambil media kongkrit sesuai undian yang
telah diambil.
F Amati media kongkrit yang kamu dapatkan lalu kerjakan
soal dibawah ini:
![]() |
F
Gambarlah bangun ruang sesuai
nama bangun yang didapat dimasing-masing kelompok pada kertas
manilla yang telah diberikan oleh gurumu !
F
Tulislah sifat-sifat bangun ruang pada manilla yang didalamnya terdapat
kolom sesuai nama bangun yang didapat dimasing-masing kelompok !
F
Perwakilan dari tiap kelompok maju kedepan untuk mempresentasikan hasil
jawabannya. Adapun persyaratannya yaitu:
·
Siswa menempel manilla yang telah digambarnya sesuai bangun ruang yang
telah didapatnya dimasing-masing kelompok.
·
Siswa menempel manilla yang telah ditulis sifat-sifat bangun ruangnya pada
kolom sesuai nama bangun yang didapat dimasing-masing kelompok.
·
Perwakilan dari kelompok diminta untuk menjelaskan kepada teman sekelasnya
tentang sifat-sifat bangun runag yang didapat dari tiap kelompok dengan
menunjukkan sifat bangun ruang yang ada pada benda kongkrit.
![]() |
![]() |
K. Lampiran Materi Pembelajaran
BANGUN
RUANG DAN SIFAT-SIFATNYA
![]() |
A.
Pengertian Bangun Ruang
Bangun
ruang adalah bagian ruang yang dibatasi oleh himpunan titik-titik yang terdapat
pada seluruh permukaan bangun tersebut.
B.
Bagian-bagian bangun ruang
1.
Sisi
Sisi adalah bidang pada bangun ruang yang membatasi antara bangun
ruang dengan ruangan di sekitarnya.

2.
Rusuk
Rusuk merupakan pertemuan dua sisi yang berupa ruas garis pada
bangun ruang.

3.
Titik Sudut
Titik
Sudut adlah titik dari hasil pertemuan
rusuk yang berjumlah tiga atau lebih.


C.
Jenis-jenis Bangun Ruang
1.
Kubus

Kubus merupakan bentuk bangun ruang yang memiliki enam buah sisi
yang sama besar (kongruen). Sifat-sifat kubus antara lain:
Jumlah sisi
|
6 sisi
|
Jumlah rusuk
|
12 rusuk
|
Jumlah titik sudut
|
8 titik sudut
|
Bentuk sisi
|
persegi
|
2.
Balok

Balok merupakan bangun ruang dibatasi 6 persegi panjang, dimana 3
persegi panjang sama besar (kongruen). Sifat-sifat balok antara lain:
Jumlah sisi
|
6 sisi
|
Jumlah rusuk
|
12 rusuk
|
Jumlah titik sudut
|
8 titik sudut
|
Bentuk sisi
|
Persegi panjang
|
3.
Tabung

Tabung
merupakan bangun ruang berupa prisma tegak dengan bidang alas dan atas berupa
lingkaran. Sifat-sifat tabung antara lain:
Jumlah
sisi
|
3
sisi
|
Jumlah
rusuk
|
2 rusuk
|
Jumlah
titik sudut
|
Tidak
memiliki titik sudut
|
Bentuk
sisi alas
|
Lingkaran
|
Bentuk
sisi atas
|
Lingkaran
|
Bentuk
sisi tegak
|
Persegi
panjang
|
4.
Kerucut

Kerucut adalah suatu bangun yang merupakan suatu limas beraturan
yang bidang alasnya berbentuk lingkaran. Sifat-sifat kerucut antara lain:
Jumlah
sisi
|
2 sisi
|
Jumlah
rusuk
|
1
rusuk
|
Jumlah
titik sudut
|
1
titik sudut
|
Bentuk
sisi alas
|
Lingkaran
|
Jumlah
titik puncak
|
1
buah
|
5.
Prisma

Prisma merupakan bangun ruang yang alas dan atasnya kongruen (sama
besar) dan sejajar. Sifat-sifat prisma antara lain:
Jumlah
sisi
|
5
sisi
|
Jumlah
rusuk
|
9
rusuk
|
Jumlah
titik sudut
|
6
titik sudut
|
Bentuk
sisi alas
|
Segitiga
|
Bentuk
sisi atas
|
Segitiga
|
Bentuk
sisi tegak
|
Persegi
panjang
|
6.
Limas

Limas merupakan bangun ruang yang mempunyai bidang alas segi banyak
dan dari bidang alas tersebut dibentuk suatu sisi berbentuk segitiga yang akan
bertemu pada satu titik . Sifat-sifat limas antara lain:
Jumlah
sisi
|
5
sisi
|
Jumlah
rusuk
|
8 rusuk
|
Jumlah
titik sudut
|
5 titik sudut
|
Bentuk
sisi alas
|
Persegi panjang
|
Bentuk
sisi atas
|
Titik puncak
|
Bentuk
sisi tegak
|
Segitiga
|
7.
Bola

Bola
merupakan bangun ruang berbentuk setengah lingkaran diputar mengelilingi garis
tengahnya. Sifat-sifat bola antara lain:
Jumlah
sisi
|
1
sisi
|
Jumlah
rusuk
|
Tidak
memiliki rusuk
|
Jumlah
titik sudut
|
Tidak
memiliki titik sudut
|
BAB IV
PENUTUP
A.
Simpulan
Model penemuan
terbimbing atau discovery learning adalah model mengajar yang mengatur
pengajaran sedemikian rupa sehingga siswa memperoleh pengetahuan yang
sebelumnya belum diketahuinya tidak melalui pemberitahuan,namun ditemukan
sendiri. Dalam pembelajaran discovery (penemuan), kegiatan atau pembelajaran
yang dirancang sedemikian rupa, sehingga siswa dapat menemukan konsep-konsep
dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri. Dalam menemukan konsep,
siswa melakukan pengamatan, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, menarik
kesimpulan dan sebagainya untuk menemukan beberapa konsep atau prinsip. Tujuan dari Model
penemuan terbimbing atau discovery learning adalah dalam penemuan siswa
memiliki kesempatan untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran, melalui
pembelajaran dengan penemuan, siswa belajar menemukan pola dalam situasi
konkret maupun abstrak, juga siswa banyak meramalkan informasi tambahan yang
diberikan, dan siswa juga belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak
rancu dan menggunakan tanya jawab untuk memperoleh informasi yang bermanfaat
dalam menemukan.
B.
Saran
Bagi
para pembaca terutama pada calon guru untuk melakukan sebuah model pembelajaran
penemuan terbimbing (Discovery Learning) dibutuhkan segenap tenaga dan
persiapan yang matang untuk mengerjakannya karena apabila tidak maka model
pembelajaran tersebut tidak akan berjalan dan akan membuat siswa semakin
kebingungan.
DAFTAR PUSTAKA
Heruman. 2013. Model Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar.
Bandung.: PT.Remaja Rosdakarya
Markaban. 2008. Model
Penemuan Terbimbing Pada Pembelajaran Matematika SMK Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika.
N. Cahyo, Agus. 2013.
Panduan Aplikasi Teori-Teori Balajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler. Jogjakarta:
DIVA Press.
Simanjuntak, Lisnawaty. 1993. Metode Mengajar Matematika 2. Jakarta.
PT Rineka Cipta.
Winarni, Endang. 2012. Matematika untuk PGSD. Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya.
.
[1] Agus N. Cahyo. Panduan Aplikasi Teori-Teori Balajar Mengajar
Teraktual dan Terpopuler (Jogjakarta: DIVA Press, 2013) hal.100
[2] Markaban. Model
Penemuan Terbimbing Pada Pembelajaran Matematika SMK (Yogyakarta: Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika,
2008) hal. 17.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar